Imunisasi pada anak memang seringkali menjadi topik yang kontroversial. Banyak orang tua yang masih percaya pada mitos-mitos seputar imunisasi, padahal sebenarnya ada fakta-fakta yang perlu dipertimbangkan. Sebelum kita menentukan pilihan terbaik untuk anak kita, mari kita bahas beberapa mitos dan fakta seputar imunisasi.
Mitos pertama yang sering muncul adalah bahwa imunisasi dapat menyebabkan autisme pada anak. Namun, menurut Dr. Paul Offit, seorang ahli imunisasi dari Children’s Hospital of Philadelphia, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. “Imunisasi aman dan sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit serius,” kata Dr. Offit.
Fakta kedua yang perlu kita ketahui adalah bahwa imunisasi tidak hanya bermanfaat bagi anak yang divaksinasi, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. “Imunisasi adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti campak dan polio,” kata Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS.
Mitos lain yang perlu dipecahkan adalah bahwa imunisasi dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya. Menurut Dr. Offit, efek samping yang serius sangat jarang terjadi dan lebih kecil dibandingkan risiko terkena penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.
Fakta terakhir yang perlu diingat adalah bahwa jadwal imunisasi yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal bagi anak. “Tidak ada alasan untuk menunda atau melewatkan imunisasi yang direkomendasikan,” kata WHO dalam pernyataan resminya.
Jadi, mari kita buang jauh-jauh mitos seputar imunisasi pada anak dan fokus pada fakta yang sesungguhnya. Imunisasi adalah investasi terbaik untuk kesehatan anak kita dan juga untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Jadi, jangan ragu untuk memberikan imunisasi pada anak kita sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.